MENJADI MANUSIA IDAMAN

Dipublikasikan oleh sintesamandirikarya@gmail.com pada

Penulis: Ahmad Jamaludin

Manusia adalah makhluk Allah Swt. yang diciptakan dari sari pati tanah. Manusia itu unik, kenapa? Karena ia bisa jadi seperti malaikat, bahkan lebih. Bisa seperti setan, dan bisa juga seperti hewan, bahkan lebih hina dari hewan, entah apa itu. kira-kira ada yang tahu?

Manusia itu makhluk terbaik, karena diberi akal, pikiran, hati nurani, dan imajinasi. Manusia diberi kelebihan dibanding makhluk lainnya. Oleh karena itu, kita harus bersyukur atas penciptaan ini.

Allah menciptakan manusia bukan semata-mata menciptakan, melainkan diberi tugas, fungsi, dan peran. Apa saja tugas, fungsi, dan peran manusia itu?

Dalam alquran disebutkan bahwa tugas manusia adalah beribadah. Sebaimana firman Allah dalam surah al-Dzariyyat/51 ayat 56 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Ku.” Itulah perintah dan tugas utama manusia. Kita harus sadar itu.

Hidup di dunia, di mana pun kita berada; rumah, sekolah, lingkungan masyarakat, tempat kerja, tempat rekreasi, kita tetap harus landasan ibadah agar hidup kita bernilai di mata Allah Swt. karena dengan niat ibadah semua yang kita lakukan tidak akan merasa lelah dan capek. Kita hanya perlu berusaha dan berdoa, selebihnya biar Allah yang menentukan takdir kita.

Susah-senang hidup ini tergantung pada diri kita. Bila kita dekat dengan sang pencipta, insyaallah semuanya akan terasa tenang dan tenteram karena Allah-lah yang menenteramkan harti kita.

Itulah tugas utama yang harus kita lakukan sebagai hamba Allah Swt. di dunia ini. Selanjutnya adalah fungsi manusia, sudah tahukah apa fungsi manusia di dunia? Kalau belum tahu kita simak uraiannya.

Fungsi manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Baqarah/2 ayat 30, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Khalifah dan kekhilafahan berbeda ya maknanya. Di sini hanya menguraikan makna khalifah bukan khilafah. Secara umum, khalifah adalah pemimpin atau pengganti. Pemimpin di bumi, cakupan kecilnya adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Bila berkaca kepada sejarah, maka khalifah bisa diartikan dengan pengganti. Sebagaimana pemimpin pengganti setelah Rasulullah Saw., yaitu khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Makna luasnya adalah khalifah itu wakil Allah di muka bumi, yaitu dengan diciptakannya manusia agar muka bumi ini tertata dengan baik. Meskipun banyak yang merusak muka bumi ini, yaitu orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas tindakannya sehingga hancurlah dan banyak terjadi bencana dan musibah. Contohnya adalah banjir. Banjir terjadi karena ulah manusia yang belum sadar bahwa dirinya adalah khalifah, sehingga membuang sampah sembarangan, menebang pohon secara besar-besaran, yang terjadi adalah aliran air tersumbat dan meluap ke daratan. Sehingga sekarang ini banyak terjadi banjir di mana-mana.

Terakhir, setelah fungsi manusia adalah peran manusia di muka, yaitu mengemban amanah dari Allah Swt. Amanah yang diberikan adalah supaya manusia melakukan amar makruf nahi mungkar, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi segala kemungkaran (kedurhakaan). Sederhanya adalah dakwah.

Saat ini, salah satu cara agar tidak terjadi musibah dan ujian adalah dengan cara mengajak semua manusia untuk melakukan kebaikan (dakwah), yaitu dengan cara melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah, kita kenal dengan takwa. Takwa itu artinya menjalankan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

Itulah kunci agar tidak terjadi kerusakan di muka bumi ini. Oleh karena itu, sadarlah hai manusia, kita hanya hamba, kita tidak bisa berbuat apa-apa, kecual atas kehendak Allah Swt. Allah mencintai hamba yang tunduk patuh terhadap perintahNya.

Maka jadilah manusia idaman sesuai apa yang Allah inginkan, bukan apa yang kita inginkan. Ketika keinginan kita dengan keinginan Allah sesuai, maka Allah akan meridai hambanya. Insyaallah orang yang senantiasa ibadah, sadar akan dirinya khalifah, dan senantiasa mengajak semua manusia kepada kebaikan akan mendapat surga-Nya Allah Swt., amin.

Kategori: Islami

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *