ASA YANG TAK TERPELIHARA

Dipublikasikan oleh sintesamandirikarya@gmail.com pada

_Aris Sopian Nugraha_

Hari itu menjadi awal pertemuan kami. Saat ospek kampus berlangsung, dirinya hadir dengan wajah berseri, memberikan salam khusus kepadaku ulah keisengan teman panitia. Dengan refleks, kujawab salam itu. Awalnya biasa saja. Namun, saat malam penutupan ospek tiba, tak disangka dia memberikan sepucuk surat berbentuk hati yang isinya cukup membuat sedikit asa dalam diri ini tergoyahkan. Entah apa rencana Allah mempertemukanku dengan sosok jelita yang baik dan memikat hati.

Karena kami satu kampus, pertemuan pun tak dapat dihindari. Di gedung kelas, di masjid, di jalan, di minimarket, bahkan saat itu kami satu departemen dalam organisasi mahasiswa jurusan. Perlahan, hati ini mulai berharap kepada makhluk ciptaan-Nya. Hingga orientasi-pun mulai sedikit melenceng dari lintasan garis lurus yang seharusnya. Aku akui, saat itu potensi hati yang ada pada diri ini kurang terpelihara dengan senantiasa berzikir kepada-Nya. Astaghfirullah, sungguh, sedikit saja hati ini berpaling dari Allah, maka betapa setan senantiasa mencari celah untuk melesatkan panah-panah tipu daya dan kemaksiatan.

Memang, rasa suka terhadap seseorang bisa datang begitu saja, sangatlah wajar dan lumrah. Namun, kita memiliki kehendak untuk berbuat sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan, batasan tentang bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berinteraksi sebelum adanya ikatan halal pernikahan. Ketika asa yang ada pada diri tak terjaga dan terpelihara, maka akan sangat mudah bagi hawa nafsu untuk menguasainya. Alhamdulillaah, sungguh beruntung diri ini. Allah masih melindungiku dari ujian terbesar kaum laki-laki. Allah karuniakan teman yang baik, lingkungan yang baik, yang senantiasa saling menjaga dan mengingatkan dalam ketaatan.

Kategori: Islami

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *