JATUHLAH KARENA HINA
Penulis: Aditya
Seseorang yang terbelenggu oleh sebuah siklus kehinaan bagi dirinya di hadapan Allah. Sepanjang hidupnya hanyalah sebuah aktivitas kebutuhan hawa nafsu dan syahwat yang nyata, dikelilingi oleh pola kehidupan orang-orang yang sama. Yaaa … sama sekali tidak mengenal dirinya, bahkan Tuhannya. Begitulah belenggu kehidupan, jika tidak ada kesadaran dalam diri, lalu bagaimana kita bisa merubah diri? Inilah hal yang paling sulit untuk keluar dari belenggu nafsu tersebut.
Setiap hamba pernah terjatuh ke dalam belenggu tersebut, lalu merasa tidak ada yang salah dalam dirinya sehingga dia tidak keluar dari siklus kehidupan yang fana. Tetapi, begitulah Allah memperjalankan seluruh hamba, agar diuji terlebih dahulu, lalu disadarkan oleh sebuah peringatan yang berawal dari titik terangnya jiwa melalui berbagai perantara makhluk.
Sebenarnya, tidak semua jiwa berada dalam kegelapan. Setitik cahaya selalu ada di dalam diri seorang hamba. Setitik cahaya itulah yang membuat manusia bisa berpikir untuk merubah kehidupannya yang dulu, atas kehendak Tuhannya-lah yang membuat dia berubah dari diri kemudian lingkungannya. Belenggu “buruk” yang melekat dalam dirinya, kemudian berubah menjadi belenggu “baik” yang mengenal Tuhannya. Maka, jatuhkanlah dirimu ke dalam lubang kehinaan, sadarilah akan diri yang begitu lemah dan tak berdaya. Bukan di hadapan makhluk engkau menjatuhkan diri, bukan. Tetapi di hadapan Tuhanmu yang memelihara dirimu dengan kasih sayang-Nya.
“Begitulah belenggu kehidupan yang hina. Yakinilah bahwa kasih sayang Tuhanmu lebih engkau butuhkan daripada hawa nafsumu yang melalaikan. Hinakanlah dan tundukkanlah diri di hadapan Tuhanmu, maka Allah akan menghinakan dunia, lalu menundukkannya untukmu.”
0 Komentar